![]() |
Welcome to the World |
Selamat datang di kehidupan Mama dan Baba. Makasih ya, Nak, sudah membawa banyak pembelajaran, membuat kisah indah di perjalanan hidup kita.
Dede lahir di RS. GNP (Mustasyfa Fir'aun) dengan berat 2,6 kg. Kontraksi hilang timbul dan tidak kuat membuat dede stay di pembukaan 6. Saat merasakan kontraksi saya masih menjalani banyak treatment, berjuang bagaimana dede bisa terlahir secara normal. Mulai pukul 20.00 dibimbing untuk mengejan. 27 menit proses mengejan kepala dede belum turun-turun. Nafas udah terasa mau habis dari saking lamanya menahan sakit pinggang dan sakit area bawah, darah keluar gak karuan, sedang kepala dede tetap gak turun-turun
"15 menit lagi kalau belum bertambah pembukaan, kita ambil tindakan caesar ya, kasihan ibu dan bayi nya"
Deg...!!!!
Ga karuan rasanya. Tenaga sudah habis, lemas. Hal yang saya coba hindari sejak awal justru jadi salah satu opsi yang harus saya jalani. Saya langsung teringat suami yang sedang menunggu di luar.
Akhirnya semua diluar harapan kami, para tim dokter membuat keputusan saya harus menjalani operasi caesar
Pukul 21.00 Saya dibawa ke ruang operasi. Di pertengahan jalan menuju ruangan, saya merasakan tangan yang sangat dingin tiba-tiba menyentuh pipi dengan penuh rasa cinta, saya menoleh dan ternyata raut wajah suami terlihat jelas
"Gak papa sayang" ucapnya sambil mengelus rambut saya
Air mata mau tumpah saat melihat raut wajah sayu itu. Namun, separuh semangat tumbuh berkat beliau
"Mas, doanya" ucap saya sambil lalu didorong ke ruang operasi dengan mata berkaca-kaca
Rasanya bagaimana?
Tidak ada definisi yang patut dikatakan. Dalam kondisi 100% sadar, saya rasakan semua pedih perih sekujur tubuh yang mulai lemas
Pukul 21.30 , Dede lahir ke dunia. Kali pertama dia diangkat, dia menangis, tangis saya pecah, haru membiru melihatnya dari jauh. Dimana saat itu nafas sudah melega didetik yang tak saya rasa lagi sakitnya setelah suara jerit tangis menggelegarkan seisi ruangan yang menggema.
"Selamat, dede nya cewek dan sangat cantik"
Kata salah satu dokter yang fokus mengontrol dibagian detak jantung. Saya hanya membalas dengan senyuman diiringi tetesan air mata
Pukul 22.00 operasi selesai. Saya diantar ke ruang inap dengan badan yang sudah tidak bisa digerakkan lagi
Di pertengahan malam, saya meminta agar dede diantar ke kamar untuk menyapanya, agar rindu dikurun waktu 9 bulan 15 hari itu terobati. Dan dibeberapa menit kemudian suster datang, saat itulah saya meresmikan menyapa diri dengan sebutan “Mama" Tidak terlambat dan tidak terlalu cepat, kamu dilahirkan dengan takdir diwaktu yang tepat, Nak!
Kini tugas saya adalah memastikan 2 orang ini tumbuh baik bersama saya. membersamai mereka setiap waktu, tentu saja terutama bayi kecil kami yang baru saja mengenal dunia, saya ingin memastikan ia bisa berjalan tertatih dan saya berada di sampingnya, mengucapkan kata-kata pertamanya dengan telinga saya sendiri, memastikan asupan gizi nya dengan segala semuanya, sayalah yang menakarnya, tentu semua proses lainnya yang akan menjelma menjadi pahala-pahala besar yang saya tuai dari mereka. Bertahan dan bertumbuh bersama adalah 2 hal yg beda maka dari itu saya ingin menjadi bagian proses dari kesemuanya.
Nak.
Terima kasih, sudah berjuang bersama sampai pertemuan ini tiba. Mama Baba, sayang sekali sama kamu, Nak. Nanti Mama cerita lagi perjalanan kita bertiga, ya ❤