Kamis, 24 November 2022

Visualisasi Hati


 Kau harus berani keluar dari penjara prasangka buruk yang mempersempit kepalamu untuk menyerap banyak hal. Kau harus berani menyeberangi lautan kegelisahan untuk bertemu orang-orang yang kepercayaannya berbeda, bahasanya berbeda, adatnya berbeda, rasnya berbeda, dan seterusnya. Agar hatimu mampu keluar dari selimut kebencian yang menjerat itu.


Kau tak pernah tahu apa yang kau dapati dari segala yang kau temui, mungkin obrolan-obrolan manis dalam lingkaran bersama bercangkir-cangkir kopi dari orang-orang yang hangat. Atau cinta dan segala apa-apa yang mulai kau rindukan dari hidupmu


Orang-orang yang kau temui, jalan-jalan yang kau lalui, kesusahan-kesusahan yang kau dapati, puisi-puisi yang kau tulis, buku-buku yang kau baca, lagu-lagu yang kau dengar, rimba-rimba yang kau telusuri, dan apa-apa yang menjadikanmu menjadi hidup; takkan menguap sebagai kesia-siaan.


Lalu, pulanglah; sebab, rumah adalah satu-satunya cinta yang takkan pernah menguap, hanya karena menunggumu yang terlalu lama tersesat mencari jalan pulang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Retorika

Bagaimanapun cerita yang kita rangkai, tangis pasti mengiringi. Aku tak mampu untuk berkata bahwa kita akan baik-baik saja, itu mustahil.  K...