Kau tidur terlentang pukul 23:42, di atas kasur,
tempat segala air mata mengalir, juga air yang lain.
Halaman masih basah karena hujan beberapa jam yang lalu.
Aku ingin sekali membawa kau ke tempat yang indah
Membuang segala yang sakit dari diri kita
Atau mengarungi air jernih,
menghanyutkan segala yang buruk dari kita
Atau ke hutan kita sayang,
kita ciumi aroma basah tanah dan daun-daun kering
Dengan tubuh bergetar menahan dingin.
Setelah nanti kita diberi bunga hati, sayang.
Yang tidak henti-hentinya orang pertanyakan
Yang tidak henti hentinya kita doakan
Aku ingin memelukmu dengan banyak syukur
yang penuh renjana
Aku ingin kita menikmati segala yang ada saat ini
Kesedihan seperti hujan yang akan segera teduh, bukan?
atau sepeti terik yang akan segera lindap, bukan?
Aku tutup puisi ini, sayang.
Dengan doa-doa baik, dan cinta
yang meskipun tidak mampu menyibak
kabut takdir apapun di depan sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar