Kita harus takjub
Karena Tuhan
Tetap memasihkan
Hingga hari ini
Bersama napas pertama kita
Tadinya saya akan menulis tahun 2022 sebagai tahun yang banyak cobaan, tetapi saya urungkan, dan saya menggantinya sebagai tahun yang banyak tantangan. Tantangan yang terus memacu saya untuk belajar dan mencari tahu soal hal2 baru, tantangan yang terus menempa saya untuk kuat bertahan, tantangan yang saat dilewati membuat wawasan dan kemampuan saya terus bertambah, membuat saya berasa dapat nilai tambah.
Dengan itu semua, saya bersyukur, bersyukur, dan bersyukur, karena 2022 membawa saya mendalami hal-hal yang sebelumnya tak saya utamakan, mempertemukan saya dengan orang-orang hebat yang 'influencing', membuat saya kenal dengan orang-orang hebat yang siap menghadapi tantangan lebih lagi di masa depan.
Kini, lembaran 2023 dimulai. Semoga jembatan pelangi menuntun ke hamparan kesempatan yang lebih luas, berwarna, dan bermakna.
Selamat Tahun Baru 2023 🥳
Setiap siang, di siang hari yang terik sekali, aku kerap mencemaskan bagaimana cara matahari bekerja untuk kau. Aku hawatir kau mengeluh tentang panas, debu, polusi, dan kenyataan-kenyataan hidup yang lain.
Di setiap sore, di sore hari yang paling temaram, aku senang memikirkan kau yang apakah sudah makan seharian?
Dan di setiap malam, di malam hari yang paling diam. Aku senang memandangmu sebagai bulan sedang aku hanyalah bintang-bintang yang banyak, yang hanya sanggup memandangi jarak. Dalam satu hari, tidak akan ada waktu yang alpha, selalu ada ruang seluas atau sesempit apapun untuk merindukan orang seperti kau.
Aku harap kau tetap dan terus sehat sayang
tempat segala air mata mengalir, juga air yang lain.
Halaman masih basah karena hujan beberapa jam yang lalu.
Aku ingin sekali membawa kau ke tempat yang indah
Membuang segala yang sakit dari diri kita
Atau mengarungi air jernih,
menghanyutkan segala yang buruk dari kita
Atau ke hutan kita sayang,
kita ciumi aroma basah tanah dan daun-daun kering
Dengan tubuh bergetar menahan dingin.
Setelah nanti kita diberi bunga hati, sayang.
Yang tidak henti-hentinya orang pertanyakan
Yang tidak henti hentinya kita doakan
Aku ingin memelukmu dengan banyak syukur
yang penuh renjana
Aku ingin kita menikmati segala yang ada saat ini
Kesedihan seperti hujan yang akan segera teduh, bukan?
atau sepeti terik yang akan segera lindap, bukan?
Aku tutup puisi ini, sayang.
Dengan doa-doa baik, dan cinta
yang meskipun tidak mampu menyibak
kabut takdir apapun di depan sana.
Begitu rumit jalan
Untuk aku menjangkaumu
Begitu mulus dan mudah jalan
Untuk aku melukaimu
Sayang, setelah badai ini
Aku akan menuntut mesra
Dengan sangat keras kepala
Saat ini kita telah belajar
Bahwa dekat adalah sekat yang paling kokoh
Bahwa diam adalah pisah yang paling jauh
Bahwa gigil adalah peluk yang paling hangat
Bahwa sunyi adalah sapa yang paling asing
Bahwa rindu adalah puisi yang paling bisu
376 hari kami tanpa nasehat-nasehatmu
376 hari kami berusaha bangkit tanpamu Abah,
Meski harus jatuh berkali-kali
Tapi kekasihmu yang kau tinggalkan di sini
Selalu punya doa untuk kami
Agar kami selalu mampu untuk bangkit
Kerut di dahi kekasihmu, kini semakin nyata Abah
Lelah di matanya makin terlihat
Uban di kepalanya kian riuh
Langkahnya kian melambat
Namun dia masih tetap hebat seperti kekasih yang kau kenal
Abah,
Dalam pelukan Ummi kuziarahi makammu
Kudengar ummi menyebut nama Tuhan beserta kekasih-Nya
Juga namamu sebagai kekasihnya
Sudahkah kau berdoa agar hari ini berjalan dengan baik?
Sudahkah kau memakai parfum sebelum berkegiatan?
Sudahkah kau penuhi perutmu dengan nasi dan lauk yang kau masak?
Semoga kau tidak bangun lebih lambat setelah berbicara dengan dirimu sendiri sampai larut malam
Semoga kau tidak bingung perkara pakaian yang kau kenakan untuk hari ini.
Kalau boleh saran, kau selalu menarik menggunakan baju warna hitam, dan jam tangan dikiri seperti beberapa waktu yang lalu. Terserah perkara sepatu dan celananya. Setiap hari, setiap pagi, aku selalu berharap kau bisa bahagia sebagaimana mestinya. Kau bisa menjalani hari sebagaimana baiknya. Kau bisa menghabiskan waktumu tapi tidak dengan senyummu. Kau bisa melakukan segala hal yang kau inginkan.
Tapi jika tidak sesuai dengan ekspektasimu, jangan memaknai hidupmu selesai.
Semoga hari ini kau tidak kehujanan lagi seperti kemaren. Terserah perkara hari ini kau habiskan bersama siapa
#Selamat "Hari Guru" cinta pertama Ceisya
Kau tak pernah tahu apa yang kau dapati dari segala yang kau temui, mungkin obrolan-obrolan manis dalam lingkaran bersama bercangkir-cangkir kopi dari orang-orang yang hangat. Atau cinta dan segala apa-apa yang mulai kau rindukan dari hidupmu
Orang-orang yang kau temui, jalan-jalan yang kau lalui, kesusahan-kesusahan yang kau dapati, puisi-puisi yang kau tulis, buku-buku yang kau baca, lagu-lagu yang kau dengar, rimba-rimba yang kau telusuri, dan apa-apa yang menjadikanmu menjadi hidup; takkan menguap sebagai kesia-siaan.
Lalu, pulanglah; sebab, rumah adalah satu-satunya cinta yang takkan pernah menguap, hanya karena menunggumu yang terlalu lama tersesat mencari jalan pulang
Aku ingin lama menyaksikan petang
Diiringi dua sajadah tergelar
Ditemani manusia tabah
Penuh canda
Coleteh receh
Pandai mengomentari giatku berkali-kali
Menuntunku menyemat arti kata;
Petang
Tengah malam
Sampai hanyut dalam diskusi-diskusi panjang
Antara sadajah, cinta dan perempuan
__________________
Perempuan itu;
Dia kembali lagi pada sujud yang sama. Barangkali, hanya itu satu-satunya tempat yang mampu membujuk jiwanya untuk kembali berjuang. Tangannya tidak ditadah. Bukan tidak mau lagi meminta tapi kali ini dia cuma mau Tuhan mendengarkannya.
Apa saja yang bibirnya diamkan, apa saja yang dadanya bukukan.
Malam ini, waktu menjadi lama setelah tiba-tiba langit menangis. Kata-kata telah lama mati. Lemas dalam lautan emosinya sendiri. Air mata adalah rahmat untuk jiwa yang cedera dan agama adalah nyawa yang memanjangkan kewarasannya.
Seperti malam-malam sebelumnya, dia mengulang lagi kalimat yang sama,
'Tuhan, Engkau akan sentiasa memperlakukan aku dengan baik selama mana aku tidak bersangka buruk kepada Engkau, kan?'
⏱Nov 05'2022
Kutulis puisi untuk menghangatkanmu
Dari gigil yang terus mengejek kita yang sedang ingin-inginnya berciuman lama
Begitu lama...
Aku menunggumu dengan sabar
Menjaga tubuhku tetap hangat di hujan ini
Aku merangkai tulisan, doa, dan harapan-harapan baik
Sebagai amunisi untuk berperang melawan kesunyian.
Tapi cinta memang indah
Dibuatnya kita bertahan dari rindu, gigil, juga lelah kerja
Seperti pelukan-pelukan yang menyelamatkan kita dari ujung pisau pertengkaran, cemburu juga segala prasangka buruk
Nanti, saat malam tidak lagi membuat kita hanya bertatap mata di layar
Aku ingin berperang meleburkan tubuhmu di tubuhku
Menuntaskan dendam yang kita pendam saban hari
Sayang, akan kubuat hujan menyerah mengigilkan kita.
31 Oktober 2022
Katanya, akan kualami baby blues
Mungkin iya, tapi mari kita lewati saja
Katanya, masa menyusui akan diiringi drama
Mungkin benar, tapi yasudah kita lalui saja
Karena faktanya,
Membesarkanmu tak seindah senyum-senyum hasil jepretan kamera sayang...
Tidak ada yang bermudah-mudah di bumi
Dan tidak akan pernah cukup istirahat
Jika bukan karena meminta sabar dan kuat dariNya
Akan sangat kepayahan menapaki setiap fasenya
Tapi bukankah tibamu karna pintaku juga?
Lantas payahku akan kubersamai do'a-do'a pula
Kurayakan hari-hari yang tak seberapa lamanya
Sebab saat dewasamu tiba, kenangan hanya akan menjadi teman cerita
7 bulan usia
Tumbuh dan kembang
Kejadian demi kejadian
Tibanya kamu mengenalku lebih dalam
Membutuhkanku lebih sering
Bahkan saat semua orang bersedia temanimu
Tapi kamu memilih aku
Berbangga aku
Sebutuhnya kamu, sebersedia itupun aku
Senang menjadi pilihanmu
..nak
Iloveyou
Aku mengingatmu
Setangkup janji yang utuh
Juga kota yang tersenyum dibalik mimpimu
Saat kau meninggalkan semua teduh
Dan aku beserta cucu barumu
Ia cantik Bah... Mungil...
Matanya indah seakan menggambarkan abah pada setiap bayangan bola matanya
Seperti kata Ummi mertua kemarin;
"Ia terlihat sabar seperti Abah"
Abah,,,
Mengapa duka ini datang dengan tergesa-gesa
Membisik harapan dengan terbata-bata
Semisal ini hanyalah kesedihan sementara
Lantas kenapa rasa sakitnya bertahan lama
Masa depan tentang perjumpaan denganmu
Hanyalah angan yang dilupakan waktu
Mungkin karena hal itu
Adalah tunggu yang tak berujung temu
*Merindumu Bah*
Alfatihah terbaik untukmu❤️💔
![]() |
Welcome to the World |
Selamat datang di kehidupan Mama dan Baba. Makasih ya, Nak, sudah membawa banyak pembelajaran, membuat kisah indah di perjalanan hidup kita.
Dede lahir di RS. GNP (Mustasyfa Fir'aun) dengan berat 2,6 kg. Kontraksi hilang timbul dan tidak kuat membuat dede stay di pembukaan 6. Saat merasakan kontraksi saya masih menjalani banyak treatment, berjuang bagaimana dede bisa terlahir secara normal. Mulai pukul 20.00 dibimbing untuk mengejan. 27 menit proses mengejan kepala dede belum turun-turun. Nafas udah terasa mau habis dari saking lamanya menahan sakit pinggang dan sakit area bawah, darah keluar gak karuan, sedang kepala dede tetap gak turun-turun
"15 menit lagi kalau belum bertambah pembukaan, kita ambil tindakan caesar ya, kasihan ibu dan bayi nya"
Deg...!!!!
Ga karuan rasanya. Tenaga sudah habis, lemas. Hal yang saya coba hindari sejak awal justru jadi salah satu opsi yang harus saya jalani. Saya langsung teringat suami yang sedang menunggu di luar.
Akhirnya semua diluar harapan kami, para tim dokter membuat keputusan saya harus menjalani operasi caesar
Pukul 21.00 Saya dibawa ke ruang operasi. Di pertengahan jalan menuju ruangan, saya merasakan tangan yang sangat dingin tiba-tiba menyentuh pipi dengan penuh rasa cinta, saya menoleh dan ternyata raut wajah suami terlihat jelas
"Gak papa sayang" ucapnya sambil mengelus rambut saya
Air mata mau tumpah saat melihat raut wajah sayu itu. Namun, separuh semangat tumbuh berkat beliau
"Mas, doanya" ucap saya sambil lalu didorong ke ruang operasi dengan mata berkaca-kaca
Rasanya bagaimana?
Tidak ada definisi yang patut dikatakan. Dalam kondisi 100% sadar, saya rasakan semua pedih perih sekujur tubuh yang mulai lemas
Pukul 21.30 , Dede lahir ke dunia. Kali pertama dia diangkat, dia menangis, tangis saya pecah, haru membiru melihatnya dari jauh. Dimana saat itu nafas sudah melega didetik yang tak saya rasa lagi sakitnya setelah suara jerit tangis menggelegarkan seisi ruangan yang menggema.
"Selamat, dede nya cewek dan sangat cantik"
Kata salah satu dokter yang fokus mengontrol dibagian detak jantung. Saya hanya membalas dengan senyuman diiringi tetesan air mata
Pukul 22.00 operasi selesai. Saya diantar ke ruang inap dengan badan yang sudah tidak bisa digerakkan lagi
Di pertengahan malam, saya meminta agar dede diantar ke kamar untuk menyapanya, agar rindu dikurun waktu 9 bulan 15 hari itu terobati. Dan dibeberapa menit kemudian suster datang, saat itulah saya meresmikan menyapa diri dengan sebutan “Mama" Tidak terlambat dan tidak terlalu cepat, kamu dilahirkan dengan takdir diwaktu yang tepat, Nak!
Kini tugas saya adalah memastikan 2 orang ini tumbuh baik bersama saya. membersamai mereka setiap waktu, tentu saja terutama bayi kecil kami yang baru saja mengenal dunia, saya ingin memastikan ia bisa berjalan tertatih dan saya berada di sampingnya, mengucapkan kata-kata pertamanya dengan telinga saya sendiri, memastikan asupan gizi nya dengan segala semuanya, sayalah yang menakarnya, tentu semua proses lainnya yang akan menjelma menjadi pahala-pahala besar yang saya tuai dari mereka. Bertahan dan bertumbuh bersama adalah 2 hal yg beda maka dari itu saya ingin menjadi bagian proses dari kesemuanya.
Nak.
Terima kasih, sudah berjuang bersama sampai pertemuan ini tiba. Mama Baba, sayang sekali sama kamu, Nak. Nanti Mama cerita lagi perjalanan kita bertiga, ya ❤
Bagaimanapun cerita yang kita rangkai, tangis pasti mengiringi. Aku tak mampu untuk berkata bahwa kita akan baik-baik saja, itu mustahil. K...