Sabtu, 31 Desember 2022

01 Januari 2022


Kita harus takjub

Karena Tuhan 

Tetap memasihkan

Hingga hari ini

Bersama napas pertama kita

Happy New Years


 Bagai meniti jembatan pelangi. Itulah tahun 2022 bagi saya. Tahun yang sudah berlalu, tapi kesan yang ditinggalkan tak lenyap semudah itu. Begitu banyak warna di sana, namun perjalanannya tak semulus yang terlihat. 


Tadinya saya akan menulis tahun 2022 sebagai tahun yang banyak cobaan, tetapi saya urungkan, dan saya menggantinya sebagai tahun yang banyak tantangan. Tantangan yang terus memacu saya untuk belajar dan mencari tahu soal hal2 baru, tantangan yang terus menempa saya untuk kuat bertahan, tantangan yang saat dilewati membuat wawasan dan kemampuan saya terus bertambah, membuat saya berasa dapat nilai tambah. 


Dengan itu semua, saya bersyukur, bersyukur, dan bersyukur, karena 2022 membawa saya mendalami hal-hal yang sebelumnya tak saya utamakan, mempertemukan saya dengan orang-orang hebat yang 'influencing', membuat saya kenal dengan orang-orang hebat yang siap menghadapi tantangan lebih lagi di masa depan. 


Kini, lembaran 2023 dimulai. Semoga jembatan pelangi menuntun ke hamparan kesempatan yang lebih luas, berwarna, dan bermakna. 


Selamat Tahun Baru 2023 🥳

Kamis, 29 Desember 2022

Tragedi


 Setiap pagi, dipagi hari yang pagi sekali, aku giat mendoakan segala kebaikan yang paling baik seperti apa yang kau ingin di hari ini. 

Setiap siang, di siang hari yang terik sekali, aku kerap mencemaskan bagaimana cara matahari bekerja untuk kau. Aku hawatir kau mengeluh tentang panas, debu, polusi, dan kenyataan-kenyataan hidup yang lain. 

Di setiap sore, di sore hari yang paling temaram, aku senang memikirkan kau yang apakah sudah makan seharian?

Dan di setiap malam, di malam hari yang paling diam. Aku senang memandangmu sebagai bulan sedang aku hanyalah bintang-bintang yang banyak, yang hanya sanggup memandangi jarak. Dalam satu hari, tidak akan ada waktu yang alpha, selalu ada ruang seluas atau sesempit apapun untuk merindukan orang seperti kau. 

Aku harap kau tetap dan terus sehat sayang

Jumat, 09 Desember 2022

Doa dan Cinta untuk Ceisya

 


Kau tidur terlentang pukul 23:42, di atas kasur,

tempat segala air mata mengalir, juga air yang lain.

Halaman masih basah karena hujan beberapa jam yang lalu.


Aku ingin sekali membawa kau ke tempat yang indah

Membuang segala yang sakit dari diri kita

Atau mengarungi air jernih,

menghanyutkan segala yang buruk dari kita

Atau ke hutan kita sayang,

kita ciumi aroma basah tanah dan daun-daun kering

Dengan tubuh bergetar menahan dingin. 


Setelah nanti kita diberi bunga hati, sayang.

Yang tidak henti-hentinya orang pertanyakan

Yang tidak henti hentinya kita doakan

Aku ingin memelukmu dengan banyak syukur

yang penuh renjana 


Aku ingin kita menikmati segala yang ada saat ini

Kesedihan seperti hujan yang akan segera teduh, bukan?

atau sepeti terik yang akan segera lindap, bukan? 


Aku tutup puisi ini, sayang.

Dengan doa-doa baik, dan cinta

yang meskipun tidak mampu menyibak

kabut takdir apapun di depan sana. 

Senin, 05 Desember 2022

Menuntut Mesra


Begitu rumit jalan

Untuk aku menjangkaumu

Begitu mulus dan mudah jalan

Untuk aku melukaimu


Sayang, setelah badai ini

Aku akan menuntut mesra 

Dengan sangat keras kepala


Saat ini kita telah belajar

Bahwa dekat adalah sekat yang paling kokoh

Bahwa diam adalah pisah yang paling jauh

Bahwa gigil adalah peluk yang paling hangat

Bahwa sunyi adalah sapa yang paling asing 

Bahwa rindu adalah puisi yang paling bisu








Selasa, 29 November 2022

Surat Untukmu; Abah Mertua


376 hari kami tanpa suaramu

376 hari kami tanpa nasehat-nasehatmu

376 hari kami berusaha bangkit tanpamu Abah,

Meski harus jatuh berkali-kali

Tapi kekasihmu yang kau tinggalkan di sini

Selalu punya doa untuk kami

Agar kami selalu mampu untuk bangkit

 

Kerut di dahi kekasihmu, kini semakin nyata Abah

Lelah di matanya makin terlihat

Uban di kepalanya kian riuh

Langkahnya kian melambat

Namun dia masih tetap hebat seperti kekasih yang kau kenal


Abah, 

Dalam pelukan Ummi kuziarahi makammu

Kudengar ummi menyebut nama Tuhan beserta kekasih-Nya

Juga namamu sebagai kekasihnya


Memorable Moment


 Dan aku masih ingat dan membayangkan bagaimana kita dulu, saat kau bercerita tentang apa saja yang terjadi seharian di kantor sepulang kerja, saat kau bercerita tentang hari yang sibuk tetapi kau kenikmatinya, ketika kau selalu mengajak makan camilan kentang di pinggir jalan bersama buah hati kita, kadang kita juga mempermasalahkan hal-hal spele; seperti charger hp yang tiba-tiba kau cabut, tentang ransel yang aku suguhkan agar kau gendong di pelataran masjidil harom lepas sholat ied hingga aku dan Ceisya kecil kita nyasar kehilangan arah dari sekian ribuan ummat, juga, seperti saat aku ditinggal sendirian di jalan saat kau buru-buru mencari kamar mandi di sekitar mall-mall besar hingga aku kehilangan jejak kemana arah jalan yang kau tuju, tentang kita yang kadang selalu berdebat masalah barang yang suka aku taruh dengan rapi namun kau lebih suka ditempatkan di bagian yang lain, saat kita juga keliling-keliling arah mencari Atm untuk kita transfer uang ke salah satu teman, aku masih ingat dan teringat dengan semua kejadian-kejadian itu cerita yang hanya bisa dikenang panjang dan tak pernah sudah. 

Kamis, 24 November 2022

Semoga Harimu Selalu Baik



 

Setiap hari, setiap pagi aku selalu memikirkan tentang apa yang sedang kau lakukan?

Sudahkah kau berdoa agar hari ini berjalan dengan baik? 

Sudahkah kau memakai parfum sebelum berkegiatan? 

Sudahkah kau penuhi perutmu dengan nasi dan lauk yang kau masak? 

Semoga kau tidak bangun lebih lambat setelah berbicara dengan dirimu sendiri sampai larut malam

Semoga kau tidak bingung perkara pakaian yang kau kenakan untuk hari ini. 

Kalau boleh saran, kau selalu menarik menggunakan baju warna hitam, dan jam tangan dikiri seperti beberapa waktu yang lalu. Terserah perkara sepatu dan celananya. Setiap hari, setiap pagi, aku selalu berharap kau bisa bahagia sebagaimana mestinya. Kau bisa menjalani hari sebagaimana baiknya. Kau bisa menghabiskan waktumu tapi tidak dengan senyummu. Kau bisa melakukan segala hal yang kau inginkan.

Tapi jika tidak sesuai dengan ekspektasimu, jangan memaknai hidupmu selesai. 

Semoga hari ini kau tidak kehujanan lagi seperti kemaren. Terserah perkara hari ini kau habiskan bersama siapa


#Selamat "Hari Guru" cinta pertama Ceisya

Visualisasi Hati


 Kau harus berani keluar dari penjara prasangka buruk yang mempersempit kepalamu untuk menyerap banyak hal. Kau harus berani menyeberangi lautan kegelisahan untuk bertemu orang-orang yang kepercayaannya berbeda, bahasanya berbeda, adatnya berbeda, rasnya berbeda, dan seterusnya. Agar hatimu mampu keluar dari selimut kebencian yang menjerat itu.


Kau tak pernah tahu apa yang kau dapati dari segala yang kau temui, mungkin obrolan-obrolan manis dalam lingkaran bersama bercangkir-cangkir kopi dari orang-orang yang hangat. Atau cinta dan segala apa-apa yang mulai kau rindukan dari hidupmu


Orang-orang yang kau temui, jalan-jalan yang kau lalui, kesusahan-kesusahan yang kau dapati, puisi-puisi yang kau tulis, buku-buku yang kau baca, lagu-lagu yang kau dengar, rimba-rimba yang kau telusuri, dan apa-apa yang menjadikanmu menjadi hidup; takkan menguap sebagai kesia-siaan.


Lalu, pulanglah; sebab, rumah adalah satu-satunya cinta yang takkan pernah menguap, hanya karena menunggumu yang terlalu lama tersesat mencari jalan pulang

Sabtu, 05 November 2022

3.05 am


 Seandainya waktu bisa kujeda saat ini

Aku ingin lama menyaksikan petang 

Diiringi dua sajadah tergelar


Ditemani manusia tabah

Penuh canda

Coleteh receh

Pandai mengomentari giatku berkali-kali


Menuntunku menyemat arti kata;

Petang

Tengah malam

Sampai hanyut dalam diskusi-diskusi panjang


Antara sadajah, cinta dan perempuan


__________________

Perempuan itu;


Dia kembali lagi pada sujud yang sama. Barangkali, hanya itu satu-satunya tempat yang mampu membujuk jiwanya untuk kembali berjuang. Tangannya tidak ditadah. Bukan tidak mau lagi meminta tapi kali ini dia cuma mau Tuhan mendengarkannya. 


Apa saja yang bibirnya diamkan, apa saja yang dadanya bukukan. 


Malam ini, waktu menjadi lama setelah tiba-tiba langit menangis. Kata-kata telah lama mati. Lemas dalam lautan emosinya sendiri. Air mata adalah rahmat untuk jiwa yang cedera dan agama adalah nyawa yang memanjangkan kewarasannya.


Seperti malam-malam sebelumnya, dia mengulang lagi kalimat yang sama, 


'Tuhan, Engkau akan sentiasa memperlakukan aku dengan baik selama mana aku tidak bersangka buruk kepada Engkau, kan?' 


⏱Nov 05'2022

Minggu, 30 Oktober 2022

Surat Cinta Untuk Baba Ceisya (1)

 


Sayang, percayalah, dengan terus berjalan dan memupuk rasa saling percaya, kita tidak akan pernah tercekik oleh jarak
🤍🤍🤍

Kutulis puisi untuk menghangatkanmu 

Dari gigil yang terus mengejek kita yang sedang ingin-inginnya berciuman lama

Begitu lama...


Aku menunggumu dengan sabar 

Menjaga tubuhku tetap hangat di hujan ini 


Aku merangkai tulisan, doa, dan harapan-harapan baik

Sebagai amunisi untuk berperang melawan kesunyian. 


Tapi cinta memang indah

Dibuatnya kita bertahan dari rindu, gigil, juga lelah kerja

Seperti pelukan-pelukan yang menyelamatkan kita dari ujung pisau pertengkaran, cemburu juga segala prasangka buruk


Nanti, saat malam tidak lagi membuat kita hanya bertatap  mata di layar

Aku ingin berperang meleburkan tubuhmu di tubuhku

Menuntaskan dendam yang kita pendam saban hari 


Sayang, akan kubuat hujan menyerah mengigilkan kita.


31 Oktober 2022

Jumat, 28 Oktober 2022

Kita jalani sama-sama ya Nak...


 Setelah melahirkan..

Katanya, akan kualami baby blues

Mungkin iya, tapi mari kita lewati saja

Katanya, masa menyusui akan diiringi drama

Mungkin benar, tapi yasudah kita lalui saja


Karena faktanya, 

Membesarkanmu tak seindah senyum-senyum hasil jepretan kamera sayang...


Tidak ada yang bermudah-mudah di bumi

Dan tidak akan pernah cukup istirahat

Jika bukan karena meminta sabar dan kuat dariNya

Akan sangat kepayahan menapaki setiap fasenya

Tapi bukankah tibamu karna pintaku juga? 

Lantas payahku akan kubersamai do'a-do'a pula


Kurayakan hari-hari yang tak seberapa lamanya

Sebab saat dewasamu tiba, kenangan hanya akan menjadi teman cerita

Selasa, 18 Oktober 2022

Tumbuh kembangmu Nak...



7 bulan usia

Tumbuh dan kembang

Kejadian demi kejadian


Tibanya kamu mengenalku lebih dalam

Membutuhkanku lebih sering

Bahkan saat semua orang bersedia temanimu

Tapi kamu memilih aku


Berbangga aku

Sebutuhnya kamu, sebersedia itupun aku 

Senang menjadi pilihanmu


..nak

Iloveyou

Sabtu, 01 Oktober 2022

Catatan Hati Seorang Menantu


 Abah, 

Aku mengingatmu

Setangkup janji yang utuh

Juga kota yang tersenyum dibalik mimpimu

Saat kau meninggalkan semua teduh

Dan aku beserta cucu barumu


Ia cantik Bah... Mungil...

Matanya indah seakan menggambarkan abah pada setiap bayangan bola matanya

Seperti kata Ummi mertua kemarin; 

"Ia terlihat sabar seperti Abah"


Abah,,,

Mengapa duka ini datang dengan tergesa-gesa

Membisik harapan dengan terbata-bata

Semisal ini hanyalah kesedihan sementara

Lantas kenapa rasa sakitnya bertahan lama 


Masa depan tentang perjumpaan denganmu

Hanyalah angan yang dilupakan waktu

Mungkin karena hal itu

Adalah tunggu yang tak berujung temu


*Merindumu Bah*

Alfatihah terbaik untukmu❤️💔




Selasa, 27 September 2022

Buah Cinta Separuh Nafas


Welcome to the World 

Fathimah Meeca Kayyesa

Selamat datang di kehidupan Mama dan Baba.  Makasih ya, Nak, sudah membawa banyak pembelajaran, membuat kisah indah di perjalanan hidup kita. 

Dede lahir di RS. GNP (Mustasyfa Fir'aun) dengan berat 2,6 kg. Kontraksi hilang timbul dan tidak kuat membuat dede stay di pembukaan 6. Saat merasakan kontraksi saya masih menjalani banyak treatment, berjuang bagaimana dede bisa terlahir secara normal. Mulai pukul 20.00 dibimbing untuk mengejan. 27 menit proses mengejan kepala dede belum turun-turun. Nafas udah terasa mau habis dari saking lamanya menahan sakit pinggang dan sakit area bawah, darah keluar gak karuan, sedang kepala dede tetap gak turun-turun


"15 menit lagi kalau belum bertambah pembukaan, kita ambil tindakan caesar ya, kasihan ibu dan bayi nya"


Deg...!!!!

Ga karuan rasanya. Tenaga sudah habis, lemas. Hal yang saya coba hindari sejak awal justru jadi salah satu opsi yang harus saya jalani. Saya langsung teringat suami yang sedang menunggu di luar. 


Akhirnya semua diluar harapan kami, para tim dokter membuat keputusan saya harus menjalani operasi caesar


Pukul 21.00 Saya dibawa ke ruang operasi. Di pertengahan jalan menuju ruangan, saya merasakan tangan yang sangat dingin tiba-tiba menyentuh pipi dengan penuh rasa cinta, saya menoleh dan ternyata raut wajah suami terlihat jelas


"Gak papa sayang" ucapnya sambil mengelus rambut saya


Air mata mau tumpah saat melihat raut wajah sayu itu. Namun, separuh semangat tumbuh berkat beliau


"Mas, doanya" ucap saya sambil lalu didorong ke ruang operasi dengan mata berkaca-kaca


Rasanya bagaimana? 

Tidak ada definisi yang patut dikatakan. Dalam kondisi 100% sadar, saya rasakan semua pedih perih sekujur tubuh yang mulai lemas


Pukul 21.30 , Dede lahir ke dunia. Kali pertama dia diangkat, dia menangis, tangis saya pecah, haru membiru melihatnya dari jauh. Dimana saat itu nafas sudah melega didetik yang tak saya rasa lagi sakitnya setelah suara jerit tangis menggelegarkan seisi ruangan yang menggema.


"Selamat, dede nya cewek dan sangat cantik"

Kata salah satu dokter yang fokus mengontrol dibagian detak jantung. Saya hanya membalas dengan senyuman diiringi tetesan air mata


Pukul 22.00 operasi selesai. Saya diantar ke ruang inap dengan badan yang sudah tidak bisa digerakkan lagi


Di pertengahan malam, saya meminta agar dede diantar ke kamar untuk menyapanya, agar rindu dikurun waktu 9 bulan 15 hari itu terobati. Dan dibeberapa menit kemudian suster datang, saat itulah saya meresmikan menyapa diri dengan sebutan “Mama" Tidak terlambat dan tidak terlalu cepat, kamu dilahirkan dengan takdir diwaktu yang tepat, Nak! 


Kini tugas saya adalah memastikan 2 orang ini tumbuh baik bersama saya. membersamai mereka setiap waktu, tentu saja terutama bayi kecil kami yang baru saja mengenal dunia, saya ingin memastikan ia bisa berjalan tertatih dan saya berada di sampingnya, mengucapkan kata-kata pertamanya dengan telinga saya sendiri, memastikan asupan gizi nya dengan segala semuanya, sayalah yang menakarnya, tentu semua proses lainnya yang akan menjelma menjadi pahala-pahala besar yang saya tuai dari mereka. Bertahan dan bertumbuh bersama adalah 2 hal yg beda maka dari itu saya ingin menjadi bagian proses dari kesemuanya.


Nak. 

Terima kasih, sudah berjuang bersama sampai pertemuan ini tiba. Mama Baba, sayang sekali sama kamu, Nak. Nanti Mama cerita lagi perjalanan kita bertiga, ya 

Retorika

Bagaimanapun cerita yang kita rangkai, tangis pasti mengiringi. Aku tak mampu untuk berkata bahwa kita akan baik-baik saja, itu mustahil.  K...